Laman

Jumat, 27 Mei 2016

Temanku Rivo

Aku menulisnya dari pengalaman yang nyata, tapi entah sedikit diliputi khayalan atau tidak, masalahnya itu sudah terlalu tua untuk diingat ingat jikalau aku mengingat usiaku kini menginjak usia ke 24 dan luar biasanya masih betah men"jomblo". Rivo itulah sebuah nama, ia beragama kristiani yang solid dan bapaknya adalah seorang yang bergelut di bidang hukum, kami tinggal di bekasi lebih tepatnya wilayah tambun selatan perum griya asri 1 (komplit, josss), dan persis tepat disamping rumahnya ada pedagang sayur yang sama-sama dari daerah medan, kaban namanya. Anaknya dua sering di bully oleh kita (aku dkk) karena diduga dia celamitan dan suka menjilat bungkus plastik bekas makanan, kalo tidak salah mereknya wafer tang*o. Kembali lagi ke rumah rivo, dia anak yang cukup rajin namun aktivitasnya mudah sekali ditebak, tiap pulang sekolah pasti dia meminta pembantunya untuk menyediakan es teh manis dan kalo tidak ada pasti dia marah-marah pada pembantunya itu (mungkin dia sekarang diabetes dibuatnya), yang namanya anak-anak sebaya pasti seringlah kita bermain-main di rumah kawan, begitupula di rumah Rivo, waktu itu ada sekitar empat orang (aku, rivo, fredy, satunya lupa gan), memang sudah agak lama kita rencanakan perbuatan itu dan harinya tiba pula, tengtonggg ternyata bapaknya si rivo ini punya banyak koleksi film dewasa, waduuhhh, yang namanya anak-anak pastilah fikirannya selalu mencoba coba, inilah salah satu aib yang tidak bisa kami lupakan, dan disana disediakan pula bir bintang dan rokok milik bapaknya yang kita sama-sama cicipi rasanya. Walahh, itu dia pengalaman pertama kita menonton film dewasa, rasanya tiba bisa kita lupa setiap kejadiannya itu berminggu-minggu, dan adapulla rasa ketakutan yang timbul akibat menonton film itu. Tiba saatnya kita ketahuan karena laporan tetangga yang curiga kenapa kita selalu menutup rapat rapat pintu dan jendela rumah ketika kita bermain disana, perasaan malu dan lain lain campur aduk menjadi satu pada saat itu, dan itu mungkin untuk yang terakhir kalinya, kecuali kalo gak ketahuan.hehehehe oh iya satu hal lagi, keluarga rivo adalah penganut kristiani tapi saya heran saya pernah melihat ibunya melaksanakan ibadah solat dan berkata "ok, nih ibu rivo juga solat", pada saat itu aku mulai percaya bahwa agama kristen juga solat, tapi seiring waktu berjalan ternyata itu adalah aliran khusus/tertentu pada agama kritiani, saya tidak tahu aliran apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar